Rules
- Rasio Dasar
- Untuk menyaring perusahaan atas suatu metrik finansial dalam rentang tertentu
- Rasio vs Rasio
- Untuk menyaring perusahaan atas suatu metrik finansial rentang tertentu dan memenuhi syarat metrik
Rasio screener :
1. Size – Ukuran Perusahaan
Mengukur besar kecilnya perusahaan, bukan dari fisik, tapi dari nilai pasar dan struktur sahamnya.
• Market Cap - Total nilai pasar dari seluruh saham yang beredar.
- Market Cap = Harga Saham x Jumlah Saham Beredar
- fungsi : sebagai indikator utama untuk menilai ukuran, stabilitas, dan risiko sebuah perusahaan di pasar saham sehingga membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi
- kategori :
- Large Cap: Perusahaan besar, biasanya lebih stabil (misal: di atas $10 miliar di pasar global atau di atas Rp10 triliun di Indonesia).
- Mid Cap: Perusahaan menengah, potensi pertumbuhan lebih tinggi, risiko sedang.
- Small Cap: Perusahaan kecil, potensi pertumbuhan besar, risiko lebih tinggi
- Investor konservatif cenderung pilih large cap, sedangkan agresif cari small cap dengan pertumbuhan tinggi.
• Enterprise Value - digunakan untuk mengukur seberapa tinggi pasar menilai suatu perusahaan secara total. - Berbeda dengan market cap, enterprise value juga memasukan faktor nilai uang kas serta utang yang dimiliki perusahaan. Enterprise Value = Market cap + Total Debt – Cash + Minority Interest
• Current Share Outstanding - Jumlah lembar saham yang beredar di pasar saat ini.
• Free Float - Persentase saham yang tersedia untuk diperdagangkan publik (bukan dimiliki pemegang utama/insider)
- Makin tinggi free float → makin likuid sahamnya (mudah dibeli/jual). - Saham dengan free float rendah bisa mudah digerakkan oleh bandar (volatilitas tinggi)
| Tujuan | Filter Size yang Digunakan |
|---|---|
| Ingin saham besar, stabil | Market Cap > Rp 100T |
| Mencari target akuisisi murah | EV rendah tapi revenue tinggi |
| Hindari saham illiquid | Free Float > 40% |
| Waspada potensi dilusi | Saham beredar bertambah cepat |
2. Valuation – Nilai Saham
Menilai apakah saham murah atau mahal berdasarkan metrik keuangan.
• PE Standard Deviation Band
• Forward PE Ratio
• Forward PE Band
- PE Band tapi menggunakan estimasi laba tahun depan. - Untuk saham dengan pertumbuhan laba tinggi atau dipengaruhi siklus (komoditas, konsumer).
• PE Price Band
- melihat "harga wajar" saham berdasarkan kinerja laba.
- bedanya : PE Standard Deviation Band fokus pada deviasi statistik dari rata-rata P/E historis, sedangkan PE Price Band lebih menyoroti rentang harga historis P/E untuk memantau tren dan potensi koreksi harga.
- untuk mengetahui apakah saham sudah dalam keadaan murah atau mahal berdasarkan PE Ratio historicalnya. - PE Ratio yang berada di -1 PE Standard Deviation menunjukkan bahwa saham tersebut secara histori termasuk murah atau undervalued. - PE Ratio yang berada di -2 PE Standard Deviation menunjukkan bahwa saham tersebut secara histori termasuk sangat murah atau strong undervalued. - PE Ratio yang berada di +1 PE Standard Deviation menunjukkan bahwa saham tersebut secara histori termasuk mahal atau overvalued. - PE Ratio yang berada di +2 PE Standard Deviation menunjukkan bahwa saham tersebut secara histori termasuk sangat mahal atau strong overvalued.
- Saham undervalued berarti harga pasar saham lebih rendah dari nilai intrinsiknya, sehingga
berpotensi memberikan keuntungan ketika harga saham naik mendekati nilai sebenarnya. Sebaliknya, saham overvalued harganya lebih tinggi dari nilai intrinsik, yang bisa menandakan risiko penurunan harga dan potensi kerugian jika harga pasar kembali ke nilai wajarnya.
• IHSG PE Ratio TTM (Median)
- Median PE Index → benchmark valuasi pasar secara keseluruhan. - Digunakan untuk menilai apakah pasar secara umum overvalued/undervalued.
• Current Price to Book Value
• PBV Standard Deviation Band
- melihat "harga wajar" saham berdasarkan Price to Book Value.
- Cocok untuk sektor aset berat (bank, properti) di mana nilai buku penting.
- PBV Ratio yang berada di -1 PBV Standard Deviation menunjukkan bahwa saham tersebut secara histori termasuk murah atau undervalued. - PBV Ratio yang berada di -2 PBV Standard Deviation menunjukkan bahwa saham tersebut secara histori termasuk sangat murah atau strong undervalued. - PBV Ratio yang berada di +1 PBV Standard Deviation menunjukkan bahwa saham tersebut secara histori termasuk mahal atau overvalued. - PBV Ratio yang berada di +2 PBV Standard Deviation menunjukkan bahwa saham tersebut secara histori termasuk sangat mahal atau strong overvalued.
• Current Price to Sales (TTM)
- perbandingan harga saham suatu perusahaan dengan total penjualan perusahaan tersebut dalam 12 bulan terakhir. - Semakin rendah nilai Price to Sales suatu perusahaan, maka saham tersebut tergolong murah atau undervalued.
• PS Standard Deviation Band
- melihat "harga wajar" saham berdasarkan Price to Sales Ratio.
- Cocok untuk saham yang belum untung tapi tumbuh cepat, misalnya startup teknologi.
• Price - harga saham
• Price (Unadjusted) - adalah harga sebelum disesuaikan dengan terjadinya aksi kooporasi.
• Current PE Ratio (TTM) (TTM itu 12 bulan terakhir)
• Current PE Ratio (Annualised) (ini quartal)
- membandingkan harga saham dengan laba bersih per saham dalam 12 bulan terakhir. Current PE Ratio = Price / EPS (TTM) - Semakin tinggi Current PE Ratio (TTM) sebuah perusahaan, mengindikasikan bahwa saham tersebut overvalued, dan sebaliknya.
• Earnings Yield (TTM) -- laba bersih
• Price to Tangible Book Value (Quarter)
- menunjukkan berapa banyak yang akan diterima pemegang saham biasa apabila perusahaan bangkrut dan semua aset nyatanya dilikuidasi pada nilai bukunya. - Seperti PBV, tapi menghapus aset tak berwujud (goodwill, paten).
- Saat kamu ingin tahu nilai riil aset fisik perusahaan.
• EV to EBIT (TTM)
- rasio keuangan yang mengukur nilai total perusahaan (Enterprise Value/EV) dibandingkan dengan laba operasional perusahaan sebelum bunga dan pajak (EBIT) selama 12 bulan terakhir - Rasio ini digunakan untuk menilai valuasi perusahaan dengan memperhitungkan seluruh nilai perusahaan termasuk utang dan kas, sehingga memberikan gambaran lebih lengkap dibandingkan hanya melihat harga saham saja.
• Piotroski F-Score
- memberikan sembilan kriteria scoring untuk suatu saham. - skor 7-9 dapat dikatakan memiliki kondisi keuangan yang cukup kuat / fundamental kuat. - skor 1-3 cenderung memiliki kondisi keuangan yang lemah. - Piotroski F-Score dapat dihitung dengan menggunakan kriteria syarat yaitu :
1) Net Income: Berikan skor 1 apabila net income positif. 2)Operating Cash Flow: Berikan skor 1 apabila operating cash flow positif. 3) Return On Assets: Berikan skor 1 apabila ROA lebih tinggi daripada ROA tahun sebelumnya. 4) Quality of Earnings: Berikan skor 1 apabila operating cash flow lebih besar daripada net income.
Leverage and Liquidity 5) Long-Term Debt vs. Assets: Berikan skor 1 apabila rasio long-term debt to assets lebih rendah dari tahun sebelumnya. (Skor 1 juga diberikan apabila tidak memiliki utang walaupun aset meningkat). 6) Current Ratio: Berikan skor 1 apabila current ratio meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 7) Shares Outstanding: Berikan skor 1 apabila jumlah saham beredar tidak lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya Operating Efficiency 8) Gross Margin: Berikan skor 1 apabila gross margin lebih tinggi dari tahun sebelumnya. 9) Asset Turnover: Berikan skor 1 apabila pertumbuhan penjualan lebih tinggi daripada pertumbuhan aset (asset turnover lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu).
• EPS (TTM YOY Growth)
• EPS Rating
EPS Rating adalah ranking pertumbuhan EPS suatu perusahaan dari 1-99 percentile. Semakin tinggi pertumbuhan EPSnya maka rankingnya semakin baik dengan nilai terbaik adalah 99. EPS rating menggabungkan EPS growth kuartal terakhir dan sebelumnya secara YoY dan pertumbuhan secara 3 year CAGR dengan weightage yang berbeda.
• Relative Strength Rating
Relative Strength Rating mengukur kekuatan performa harga saham terhadap IHSG dalam 1 tahun terakhir dibandingkan dengan semua saham di IHSG. Ranking 1-99 dimana ranking 99 menunjukan bahwa saham tersebut telah outperform 99% dari saham lainnya.
• PEG Ratio
• PEG Ratio (3yr)
• PEG (Forward)
- Bandingkan valuasi dengan pertumbuhan.
- rasio untuk mengukur kepantasan antara harga saham, laba yang dihasilkan per lembar sahamnya dan harapan pertumbuhan perusahaan.
- Perusahaan dengan PEG di bawah 1 dianggap undervalued,
PEG sekitar 1 dianggap cukup dihargai,
- PEG di atas 1 dianggap terlalu tinggi.
• Graham Multiplier
- rumus yang dikembangkan oleh Benjamin Graham - menentukan perusahaan yang secara valuasi layak diinvestasikan.
- Menurut Graham Multiplier, hasil perkalian antara current P/E dan P/BV <22,5 dianggap masih acceptable secara valuasi, dan layak untuk diinvestasikan.
• Magic Formula (%)
- teknik oleh Joel Greenblatt
- membeli 30 perusahaan yang murah dengan earnings yield dan return on capital yang tinggi akan outperform market.
• P/NCAV
- rasio yang membandingkan harga saham dengan nilai Aset lancar (NCAV) perlembar saham setelah dikurangi total kewajibannya. - mendapatkan keuntungan yang lebih besar jika berinvestasi di perusahaan dimana harga saham tidak lebih dari 67% dari NCAV per share. - Nilai P/NCAV < 1 menunjukkan bahwa harga saham masih termasuk murah atau undervalued.
• P/NNWC
- rasio yang membandingkan harga saham dengan nilai aset yang akan diperoleh pemegang saham setelah dikurang dengan kewajiban-kewajibannya. - PE terhadap Net Current Asset Value dan Net Net Working Capital. - Strategi deep value investing.
Jika < 1 → saham mungkin “di bawah nilai likuidasi”.
• Current Book Value Per Share
- Nilai buku terbaru per saham. - Digunakan dalam PBV dan valuasi aset.
| Tujuan | Gunakan Metrik |
|---|---|
| Cari saham undervalued | PE, PBV, PS, EV/EBIT, PEG |
| Bandingkan dengan histori | Std Dev Band, Price Band |
| Bandingkan dengan pertumbuhan | PEG, EPS YoY |
| Fokus aset riil | P/NCAV, P/NNWC, Tangible Book |
| Cari saham stabil | PE Annualised, EPS Rating |
| Cari saham berkualitas | Piotroski F-Score, Magic Formula, ROIC |
3. Analyst Consensus – Konsensus Analis
Estimasi dan prediksi dari analis profesional.
• Price Target (High) - Sebagai acuan batas atas potensi keuntungan (upside potensial maksimum).
• Price Target (Median) - Untuk menilai wajar tidaknya harga saham saat ini. Jika harga sekarang jauh di bawah median → potensi undervalued.
• Price Target (Low) - Untuk mengukur worst-case scenario dari pandangan profesional.
Perkiraan tertinggi harga saham dalam 12 bulan ke depan berdasarkan konsensus analis.
• Expected Revenue (Growth: YoY) - Perkiraan pertumbuhan pendapatan tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.
• Expected Revenue (Growth: 2Y CAGR) - Perkiraan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) pendapatan dalam 2 tahun ke depan.
- Untuk menilai momentum pertumbuhan
• Expected Op. Profit (Growth: YoY)
• Expected Op. Profit (Growth: 2Y CAGR)
- Menilai efisiensi operasional dan apakah perusahaan mampu menekan biaya sembari tumbuh.
• Expected Net Income (Growth: YoY)
• Expected Net Income (Growth: 2Y CAGR)
- Ukuran bottom-line, mencerminkan keberhasilan menyeluruh bisnis, termasuk pajak dan bunga.
• Expected EPS (Growth: YoY)
• Expected EPS (Growth: 2Y CAGR)
- menilai improvement kinerja per saham.
| Tujuan | Gunakan Metrik |
|---|---|
| Menilai potensi harga saham | Price Target (Median, High, Low) |
| Menilai momentum pertumbuhan jangka pendek | Expected YoY Growth (Revenue, Net Income, EPS) |
| Menilai kualitas pertumbuhan jangka menengah | 2Y CAGR (Revenue, Op. Profit, Net Income, EPS) |
| Input valuasi forward | Expected EPS Growth, Forward PE, PEG |
| Strategi growth investing | Semua metrik pertumbuhan relevan |
4. Dividend – Dividen
Metrik yang mengukur berapa banyak keuntungan yang dibagikan ke investor..
• Dividend Yield - Rasio antara dividen tahunan per saham dan harga saham saat ini.
• Payout Ratio - Persentase laba bersih perusahaan yang dibagikan sebagai dividen.
• Dividend (TTM) - Total dividen per saham yang dibayarkan dalam 12 bulan terakhir (Trailing Twelve Months).
• Average Dividend Yield (3/5/10 Year) - Rata-rata yield dividen dalam 3, 5, atau 10 tahun terakhir.
• Dividend Payment Streak (Annual) - Jumlah tahun berturut-turut perusahaan membayar dividen.
• Dividend FY - Dividen per saham yang diumumkan atau dibayarkan untuk tahun fiskal tertentu.
• Dividend Yield FY - Yield dividen berdasarkan dividen FY (full year) dibagi harga saham saat ini.
• Dividend Payout Ratio FY - Payout ratio berdasarkan dividen FY dan laba bersih tahun fiskal.
| Tujuan | Gunakan Metrik |
|---|---|
| Menilai besar return dividen saat ini | Dividend Yield, Dividend (TTM), Yield FY |
| Menilai keberlanjutan dividen | Payout Ratio, Payout FY |
| Menilai konsistensi historis | Avg Yield (3/5/10 Yr), Dividend Streak |
| Bandingkan valuasi historis dividen | Avg Yield vs Yield sekarang |
| Proyeksi cashflow ke depan | Dividend FY, Yield FY |
5. Technical – Indikator Teknikal
Berdasarkan data pergerakan harga dan volume.
• Previous Price - Harga penutupan hari sebelumnya.
• Price MA (5 / 10 / 20 / 50 / 100 / 200)
- Rata-rata harga penutupan 5, 10, dst. hari terakhir. - MA pendek (5–20): deteksi tren jangka pendek. - MA panjang (50–200): deteksi tren jangka menengah & panjang.
• Volume
- Volume transaksi hari ini.
- Dipakai untuk deteksi minat beli/jual.
• Volume MA (5 / 10 / 20 / 50 / 100 / 200)
- Volume naik > VMA → sinyal aktivitas institusi atau akumulasi/distribusi.
• Previous Volume
• Value
- Nilai transaksi hari ini (harga × volume).
- Berguna untuk melihat likuiditas saham.
• Value MA (5 / 10 / 20 / 50 / 100 / 200)
- Rata-rata nilai transaksi dalam hari tertentu. - Menunjukkan konsistensi minat pasar.
.
• Frequency
-Jumlah transaksi/hari (bukan jumlah saham). -Cocok untuk menilai partisipasi ritel.
• Frequency Analyzer
-Analisis apakah frekuensi naik signifikan (spike) → potensi minat pasar.
• Frequency Analyzer MA 50
-Rata-rata frekuensi transaksi 50 hari terakhir.
• Frequency Spike
-Ketika frekuensi hari ini > MA50 atau >x% normalnya.
-Sinyal kejadian tidak biasa (breakout, berita, aksi bandar).
• 1 Day Volume Change
-Persentase perubahan volume terhadap hari sebelumnya. -Volume naik drastis = sinyal awal pergerakan besar.
• Open Price - harga pembukaan
• Low Price - harga terendah
• High Price - harga tertinggi
| Tujuan | Indikator Utama |
|---|---|
| Deteksi tren jangka pendek | Price MA 5/10/20 |
| Konfirmasi tren jangka panjang | Price MA 50/100/200 |
| Deteksi breakout | Volume, Volume MA, Frequency Spike |
| Mendeteksi distribusi/akumulasi | Volume vs VMA, Frequency |
| Analisa likuiditas | Value, Value MA |
| Support & resistance dinamis | MA 50 / MA 200 |
| Konfirmasi aksi bandar | Frequency Analyzer, Frequency Spike |
| Bantu entry/exit | MA crossover, Volume spike, Candlestick (High/Low/Open) |
study case :
6. Bandarmology – Aktivitas Investor Besar
Melacak aktivitas "bandar", asing, dan insider.
• Foreign Flow - Dana masuk/keluar dari investor asing.
• Foreign Flow MA 20 / 50
- Foreign Flow MA20 adalah rata-rata dana asing selama 20 / 50 hari terakhir
• Net Foreign Buy / Sell -- jual atau beli hari ini
• Net Foreign Buy / Sell MA10 /20
• Net Foreign Buy / Sell Streak - umlah hari berturut-turut asing beli / jual bersih.
• 1 Week Net Foreign Flow
• EV to EBITDA (TTM)
• 1 /3 /6 Month / 1 Year / YTD Net Foreign Flow
-Akumulasi aliran dana asing dalam periode tertentu.
• Value Bookie - Nilai transaksi yang diasumsikan dilakukan oleh "bandar lokal".
• Bandar Accum/Dist - Indikator apakah bandar sedang mengakumulasi atau mendistribusi.
• Bandar Value MA 10 / 20 - Rata-rata nilai transaksi "bandar" 10/20 hari terakhir.
• Previous Bandar Value - Nilai transaksi bandar hari sebelumnya.
• Net Insider Buy / Sell (3 / 6 M - 1 Y / YTD) (%)
-Persentase pembelian/penjualan saham oleh manajemen/insider.
-Jika insider beli → mereka yakin masa depan bagus.
• Number of Shareholders - Jumlah pemegang saham, termasuk perubahan jumlah dan persentasenya:
| Tujuan | Indikator Utama |
|---|---|
| Deteksi akumulasi asing | Net Foreign Buy, Foreign Flow MA, Net Buy Streak |
| Deteksi distribusi asing | Net Foreign Sell, Foreign Flow turun, Streak sell |
| Pantau pergerakan bandar lokal | Bandar Accum/Dist, Value Bookie, Bandar Value MA |
| Validasi sentimen jangka panjang | Net Foreign Flow 3M–1Y |
| Lacak aksi insider | Net Insider Buy/Sell (6M/1Y) |
| Deteksi distribusi ke ritel | Jumlah pemegang saham naik drastis |
| Deteksi konsolidasi bandar | Pemegang saham menurun + volume meningkat |
7. Price Performance – Kinerja Harga
Return saham dalam berbagai periode waktu.
• 1 Week - 1 / 3 / 6 Month - 1 / 3 / 5 / 10 Year Price Returns
• Year to Date Price Returns
• 1 Day Price Returns (%)
-Mengukur persentase kenaikan/penurunan harga saham dari waktu awal ke waktu akhir periode tersebut.
Trading jangka pendek: 1D, 1W, 1M.
Investasi menengah-panjang: 1Y, 3Y, 5Y, 10Y.
Menilai momentum harga dan performa historis.
• 52 Week High / Low - Menunjukkan harga tertinggi dan terendah saham dalam 1 tahun terakhir.
• 1 / 3 / 6 / 9 Month - 1 Year RS Line
-RS Line mengukur kekuatan relatif saham dibanding indeks acuan (biasanya IHSG atau sektor), biasanya dalam bentuk persentase atau ranking.
• P/NCAV and P/NNWC
-P/NCAV (Price to Net Current Asset Value)
NCAV = Aset lancar - Total kewajiban
-P/NNWC (Price to Net Net Working Capital)
NNWC = (Aset lancar – semua kewajiban – 25% dari persediaan)
• Price Change - perubahana harga
• 3 / 5 / 10 Year CAGR Price Performance (Compounded Annual Growth Rate) - Menghitung rata-rata pertumbuhan tahunan harga saham secara geometris selama periode tersebut.
| Fungsi Utama | Contoh Metrik | Digunakan oleh |
|---|---|---|
| Mengukur return jangka pendek | 1W, 1M, 1D Return | Trader |
| Menilai kekuatan historis | 1Y, 5Y, YTD Return | Investor |
| Bandingkan performa relatif ke indeks | RS Line 3M, 6M, 1Y | Momentum investor |
| Cek posisi harga terhadap historis | 52W High/Low, Price Change | Semua |
| Ukur pertumbuhan rata-rata jangka panjang | CAGR 3Y, 5Y, 10Y | Value/long-term investor |
| Deteksi undervaluasi ekstrem | P/NCAV, P/NNWC | Deep value investor |
8. Profitability – Profitabilitas
Kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
• Gross Profit
• Operating Profit Margin
• Net Profit Margin
| Metrik | Fokus Utama | Mengukur Apa? | Digunakan Untuk |
|---|---|---|---|
| Gross Profit | Biaya produksi langsung | Efisiensi dasar produksi/penjualan | Analisis awal profit, industri ritel |
| Operating Profit Margin | Efisiensi operasional | Kualitas profit operasional inti | Bandingkan antar perusahaan |
| Net Profit Margin | Profit akhir | Kemampuan menghasilkan laba bersih | Penilaian akhir profitabilitas |
9. Management Effectiveness – Efisiensi Manajemen
Menilai efektivitas pengelolaan aset & modal.
• Receivables Turnover (Perputaran Piutang) - Mengukur seberapa cepat perusahaan menagih piutang dari pelanggan.
• Inventory Turnover (Perputaran Persediaan) - Mengukur seberapa sering persediaan terjual dan diganti selama periode tertentu.
• Fixed Asset Turnover - Mengukur efisiensi penggunaan aset tetap (pabrik, mesin) untuk menghasilkan pendapatan.
• Working Capital Turnover - Mengukur seberapa efektif modal kerja menghasilkan pendapatan.
• Days Sales Outstanding
• Days Inventory Outstanding
• Payables Period
• Cash Conversion Cycle
• Asset Turnover (TTM)
• Return on Assets (TTM)
• Return on Equity (TTM)
• Return on Capital Employed (TTM)
• Return On Invested Capital (TTM)
• Average (RoE 3 / 5 yr)
• Average (RoCE 3 / 5 yr)
• ROC Greenblatt
| Metrik | Menilai Apa? | Cocok untuk |
|---|---|---|
| Turnover & DSO/DIO/DPO | Efisiensi operasional & siklus kas | Manajemen operasional, logistik, keuangan jangka pendek |
| ROA, ROE, ROCE, ROIC | Profit atas aset/modal | Kinerja menyeluruh manajemen terhadap modal dan aset |
| CCC | Siklus konversi kas | Mengukur tekanan likuiditas dan efisiensi proses operasional |
| Rata-rata 3-5 tahun | Konsistensi return | Investor jangka panjang yang mencari kestabilan |
| ROC Greenblatt | Strategi value investing | Filter saham berkualitas tinggi dengan valuasi menarik |
10. Ranking
Pemeringkatan saham berdasarkan metrik-metrik tertentu.
- Momentum & Price Return
| Metrik | Cara Kerja | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Rank (RS 3m / 6m / 9m / 1yr) | Mengurutkan saham berdasarkan Relative Strength (performa harga relatif terhadap indeks dalam periode tersebut). | Saat ingin menemukan saham dengan momentum kuat, cocok untuk strategi trend-following dan momentum investing. |
| Rank (6 Month Price Return) | Mengurutkan saham berdasarkan return harga 6 bulan terakhir (persentase kenaikan). | Untuk investor teknikal atau swing trader yang mencari saham outperformer. |
- Profitabilitas & Efisiensi
| Metrik | Cara Kerja | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Rank (Operating Profit Growth) | Mengurutkan berdasarkan pertumbuhan laba operasional (YoY atau QoQ). | Untuk mencari saham dengan fundamental meningkat, cocok untuk value/growth investor. |
| Rank ROA / ROE / ROIC | Mengurutkan berdasarkan pengembalian atas aset, ekuitas, dan modal. | Digunakan untuk mengevaluasi efisiensi manajemen dan profitabilitas. Cocok untuk investor jangka panjang. |
| Rank (ROC Greenblatt) | Berdasarkan Return on Capital versi Greenblatt (EBIT dibagi net working capital + net fixed asset). | Digunakan dalam strategi Magic Formula Investing. |
- Valuasi
| Metrik | Cara Kerja | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Rank (P/S) / Rank (P/B) | Mengurutkan berdasarkan Price-to-Sales atau Price-to-Book Value ratio. | Untuk menemukan saham undervalued berdasarkan valuasi dasar. |
| Rank (Current PE Ratio TTM / Annualised) | Mengurutkan berdasarkan P/E Ratio saat ini (berdasarkan trailing atau annualized earnings). | Membandingkan valuasi antar saham, digunakan dalam screening saham murah vs mahal. |
| Rank (Earnings Yield) | Earnings yield = 1 / P/E. Makin tinggi berarti makin menarik. Diurutkan dari tertinggi ke terendah. | Alternatif dari P/E untuk melihat potensi return vs harga. Cocok untuk value investing. |
| Rank (Magic Formula) | Kombinasi ROC Greenblatt + Earnings Yield. | Digunakan oleh investor kuantitatif dan value investor berbasis Greenblatt. |
- Kapitalisasi & Trend MA
| Metrik | Cara Kerja | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Rank (Market Cap) | Mengurutkan berdasarkan kapitalisasi pasar. | Digunakan untuk memfilter saham berdasarkan ukuran (misalnya, hanya saham big cap). |
| Rank (MA 100) | Mengurutkan saham berdasarkan hubungan harga saat ini terhadap Moving Average 100 hari (misalnya, makin jauh di atas MA100 → ranking tinggi). | Cocok untuk trader teknikal, menilai kekuatan tren menengah. |
11. Income Statement – Laba Rugi
Data dari laporan pendapatan & laba.
| Metrik | Cara Kerja | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Revenue (Pendapatan) | Total penjualan dari barang/jasa. | Digunakan untuk mengukur skala usaha dan pertumbuhan topline. Penting dalam analisis growth. |
| Cost of Goods Sold (COGS) | Biaya langsung dari produksi barang/jasa (misal bahan baku, tenaga kerja langsung). | Untuk menghitung Gross Profit dan menilai efisiensi produksi. |
| Gross Profit | Revenue - COGS | Menunjukkan keuntungan kotor. Jika turun, bisa sinyal penurunan margin atau tekanan harga. |
| EBITDA | Earnings Before Interest, Tax, Depreciation, Amortization. | Ukuran profit operasional kasar tanpa pengaruh non-operasional. Cocok untuk valuasi (misal EV/EBITDA). |
| EV to EBITDA | Rasio valuasi: Enterprise Value ÷ EBITDA. | Digunakan membandingkan valuasi antar perusahaan dengan level utang berbeda. Makin kecil → makin murah. |
| Operating Expense (Opex) | Biaya operasional seperti gaji, marketing, riset. Tidak termasuk COGS. | Digunakan untuk menghitung efisiensi operasional. |
| Income From Operations | Gross Profit - Operating Expense (alias EBIT). | Ukuran profitabilitas inti dari operasional. Cocok untuk menganalisis bisnis utama. |
| Non-Operating Income/Expense | Pendapatan/biaya dari aktivitas non-inti (misal bunga deposito, denda). | Penting untuk memisahkan hasil operasi dari pendapatan luar biasa. |
| Finance Cost | Biaya bunga atas pinjaman/utang. | Menunjukkan beban utang. Makin tinggi → makin tinggi risiko keuangan. |
| Gain (loss) on foreign exchange | Laba/rugi akibat fluktuasi kurs mata uang asing. | Relevan untuk perusahaan dengan ekspor/impor besar. |
| Share of Results of Associates | Laba/rugi dari perusahaan afiliasi (dimiliki sebagian). | Penting dalam konglomerat atau emiten yang punya banyak investasi di perusahaan lain. |
| Income Before Tax (EBT) | Laba sebelum pajak. = Income from Operations + Non-Operating Income – Finance Cost. | Menunjukkan laba sebelum beban pajak. |
| Tax Expense | Pajak penghasilan terutang. | Untuk mengevaluasi efektivitas struktur pajak dan dampaknya pada net income. |
| Net Income | Laba bersih = Income Before Tax - Tax Expense | Ukuran akhir profitabilitas. Digunakan untuk EPS, PE ratio, dan ROE. |
| EPS (Earnings Per Share) | Net Income ÷ Jumlah Saham Beredar | Metrik utama untuk valuasi saham. Dasar dari PE ratio dan pertumbuhan EPS. |
12. Balance Sheet – Neraca Keuangan
Data dari laporan aset, kewajiban, dan ekuitas.
- ASSETS (ASET)
| Komponen | Penjelasan | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Cash and cash equivalents | Uang tunai dan aset likuid (deposito jangka pendek). | Mengukur likuiditas dan kemampuan bayar jangka pendek. |
| Trade receivables | Piutang dagang dari pelanggan. | Menilai efektivitas penagihan dan kebijakan kredit. |
| Other receivables | Piutang lain seperti pinjaman karyawan, piutang dividen. | Digunakan saat mengevaluasi aset lancar non-operasional. |
| Inventories | Stok barang mentah, WIP, atau jadi. | Penting untuk sektor manufaktur/ritel. Terlalu besar → risiko usang. |
| Short-term investments | Investasi jangka pendek (obligasi, saham, reksa dana). | Menunjukkan diversifikasi aset lancar. |
| Retention receivables | Piutang ditahan, sering ada di sektor konstruksi. | Mencerminkan pendapatan yang belum diterima penuh. |
| Gross receivables from project owners | Piutang proyek besar, seperti BUMN/KL. | Relevan untuk emiten konstruksi/engineering. |
| Joint venture receivables | Piutang dari usaha patungan. | Menunjukkan eksposur terhadap entitas lain. |
| Total Current Assets | Jumlah seluruh aset lancar. | Ukur kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek. |
| Property, plant and equipment (PPE) | Aset tetap seperti mesin, gedung, kendaraan. | Nilai aset produktif jangka panjang. |
| Plantations / Land for development | Aset biologis/tanah proyek. | Penting di sektor agri dan properti. |
| Investment properties / Real Estate Assets | Aset properti untuk disewakan/dijual. | Digunakan untuk analisis valuasi sektor properti. |
| Deferred exploration / evaluation / mining / oil assets | Biaya eksplorasi tambang/minyak. | Sektor energi/tambang: mencerminkan potensi masa depan. |
| Investment in associates | Investasi di perusahaan lain (20–50% kepemilikan). | Menilai eksposur dan diversifikasi usaha. |
| Goodwill | Nilai lebih dari akuisisi perusahaan lain. | Harus diuji penurunan nilainya. |
| Intangible assets | Aset tak berwujud seperti merek dagang, paten. | Dapat signifikan pada perusahaan teknologi/konsumsi. |
| Loans | Piutang jangka panjang, termasuk pinjaman ke pihak ketiga. | Penting dalam industri keuangan. |
| Total Non-Current Assets | Jumlah semua aset jangka panjang. | Menilai kekuatan aset strategis jangka panjang. |
| Total Assets | Aset lancar + tidak lancar. | Dasar dari rasio keuangan: ROA, debt-to-assets. |
- LIABILITIES (KEWAJIBAN)
| Komponen | Penjelasan | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Trade payables / Other payables | Utang usaha dan utang lainnya. | Mengukur beban utang operasi. |
| Accrued expenses | Biaya yang sudah terjadi, tapi belum dibayar. | Evaluasi beban yang belum dilunasi. |
| Taxes payable | Pajak terutang. | Perlu dipantau karena pengaruhnya terhadap arus kas. |
| Short-term debt | Pinjaman jangka pendek (<1 tahun). | Digunakan dalam analisis risiko likuiditas. |
| Total Current Liabilities | Semua kewajiban jangka pendek. | Bandingkan dengan aset lancar untuk mengukur likuiditas. |
| Long-term debt | Pinjaman jangka panjang. | Ukuran leverage jangka panjang. |
| Deposits from customers / Insurance contract liabilities | Utang kepada nasabah (khusus sektor keuangan/asuransi). | Menilai stabilitas finansial perusahaan sektor jasa keuangan. |
| Total Non-Current Liabilities | Semua kewajiban jangka panjang. | Menunjukkan beban jangka panjang. |
| Total Liabilities | Jumlah semua utang. | Dasar untuk menghitung debt-to-equity atau solvabilitas. |
- EQUITY (EKUITAS)
| Komponen | Penjelasan | Kapan Digunakan |
|---|---|---|
| Book Value (Quarter) | Ekuitas total ÷ jumlah saham. | Dasar untuk valuasi PBV. |
| Tangible Book Value | Book Value tanpa aset tak berwujud. | Cocok untuk sektor padat aset. |
| Working Capital (Quarter) | Aset lancar – liabilitas lancar. | Ukur kemampuan operasional jangka pendek. |
| Net Debt | Total Debt – Cash & Equivalents. | Ukur leverage bersih. |
| Total Debt (Quarter) | Short + Long-term debt. | Metrik dasar leverage perusahaan. |
| Cash Per Share | Kas ÷ jumlah saham. | Berguna untuk valuasi konservatif (misal net-net stocks). |
| Total Equity | Selisih total aset – total liabilitas. | Dasar ROE, solvabilitas, dan nilai perusahaan. |
13. Cash Flow – Arus Kas
Kemampuan perusahaan dalam mengelola uang tunai.
| Tujuan | Gunakan |
|---|---|
| Mengecek kemampuan perusahaan menghasilkan uang sesungguhnya | Operating Cash Flow, Free Cash Flow |
| Menilai valuasi saham berdasarkan arus kas | Price to FCF, Price to Cashflow |
| Menganalisis strategi ekspansi | CapEx, Cash from Investing |
| Memeriksa strategi pendanaan & dividen | Cash from Financing |
• Operating Cash Flow (Quarter)
• Cash From Operations (TTM)
• Cash From Financing (TTM)
• Cash From Investing (TTM)
• Capital expenditure (TTM)
• Free cash flow (TTM)
• Current Price To Free Cashflow (TTM)
• Current Price To Cashflow (TTM)
14. New Feature
| Tujuan | Indikator |
|---|---|
| Menilai tren pasar dan sentimen | Popularity, Followers, Near 52 Week High |
| Melacak kinerja & proyeksi fundamental | Most Recent Quarter, EPS (Forward) |
| Menilai risiko & volatilitas | Standard Deviation, Beta |
| Strategi teknikal & momentum | Rank (Near 52WH), All Time High/Low |
• Most Recent Quarter
• Followers
• Popularity
• Standard Deviation (3 Year)
• Standard Deviation (5 Year)
• Standard Deviation (10 Year)
• Beta (3 Year)
• All Time High (Year 2000)
• All Time Low (Year 2000)
• EPS (Forward)
• Rank (Near 52 Weeks High)
• Near 52 Week High
15. Solvency – Solvabilitas
Kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka panjang.
• Altman Z-Score (Modified) - Model statistik yang menggabungkan berbagai rasio keuangan (laba ditahan, aset, nilai pasar ekuitas, dll.) untuk menilai risiko kebangkrutan.
• Current Ratio (Quarter)
• Quick Ratio (Quarter)
• Debt to Equity Ratio (Quarter)
• LT Debt/Equity (Quarter)
• Total Liabilities/Equity (Quarter)
• Total Debt/Total Assets (Quarter)
• Financial Leverage (Quarter)
• Interest Coverage (TTM)
• Free cash flow (Quarter)






0 Comments