Rangkuman Materi SPMB STIS - Matematika

 A. Matriks

Matriks adalah sekumpulan bilangan yang disusun dalam bentuk baris dan kolom, biasanya ditulis dalam tanda kurung atau kurung siku

1. Sifat Penjumlahan Matriks

  • KomutatifA+B=B+AA + B = B + A (Urutan penjumlahan tidak mempengaruhi hasil)

  • Asosiatif(A+B)+C=A+(B+C)(A + B) + C = A + (B + C) (Pengelompokan tidak mempengaruhi hasil)

  • Identitas PenjumlahanA+0=AA + 0 = A (Matriks nol adalah elemen identitas)

  • Invers PenjumlahanA+(A)=0A + (-A) = 0 (Setiap matriks memiliki invers dalam penjumlahan)

2. Sifat Perkalian Matriks

  • Asosiatif(A×B)×C=A×(B×C)(A \times B) \times C = A \times (B \times C)

  • Distributif terhadap PenjumlahanA×(B+C)=A×B+A×CA \times (B + C) = A \times B + A \times C

  • Identitas PerkalianA×I=AA \times I = A (Matriks identitas tidak mengubah matriks)

  • Tidak KomutatifA×BB×AA \times B \neq B \times A (Perkalian matriks tidak selalu bisa ditukar)

3. Sifat Transpose Matriks

  • (A+B)T=AT+BT(A + B)^T = A^T + B^T (Transpose dari penjumlahan sama dengan penjumlahan transpose)

  • (A×B)T=BT×AT(A \times B)^T = B^T \times A^T (Transpose dari perkalian membalik urutan matriks)


B. Grafik Fungsi

Grafik fungsi adalah representasi visual dari hubungan antara variabel input (biasanya xx) dan output (biasanya yy) dalam suatu fungsi matematika. Grafik ini membantu memahami pola perubahan nilai dan karakteristik fungsi.

Langkah-Langkah Membuat Grafik Fungsi

  1. Tentukan Fungsi – Misalnya, y=x2y = x^2 (fungsi kuadrat).

  2. Buat Tabel Nilai – Pilih beberapa nilai xx dan hitung yy.

  3. Plot Titik-Titik – Masukkan hasil perhitungan ke dalam sistem koordinat.

  4. Hubungkan Titik-Titik – Bentuk kurva atau garis sesuai pola fungsi.

Jenis Grafik Fungsi

  • Linear (y=mx+cy = mx + c) → Garis lurus.

  • Kuadrat (y=ax2+bx+cy = ax^2 + bx + c) → Parabola.

  • Eksponensial (y=axy = a^x) → Kurva yang meningkat atau menurun tajam.

  • Logaritmik (y=logxy = \log x) → Kurva yang naik perlahan.

  • Trigonometri (y=sinxy = \sin x, y=cosxy = \cos x) → Gelombang periodik.


C. Peluang
Peluang atau probabilitas adalah ukuran kemungkinan terjadinya suatu peristiwa dalam suatu percobaan atau kejadian acak. Nilai peluang selalu berada dalam rentang 0 hingga 1, di mana:
  • 0 berarti kejadian tidak mungkin terjadi.

  • 1 berarti kejadian pasti terjadi.

Konsep Dasar Peluang

  1. Ruang Sampel – Himpunan semua kemungkinan hasil dari suatu percobaan.

  2. Titik Sampel – Elemen terkecil dalam ruang sampel.

  3. Kejadian – Himpunan bagian dari ruang sampel yang mewakili suatu peristiwa.

Rumus Peluang

Jika setiap titik sampel memiliki peluang yang sama, maka peluang suatu kejadian K dapat dihitung dengan:

P(K)=Jumlah hasil yang memenuhi KJumlah total kemungkinan hasilP(K) = \frac{\text{Jumlah hasil yang memenuhi K}}{\text{Jumlah total kemungkinan hasil}}

Misalnya, peluang munculnya angka genap saat melempar dadu (2, 4, 6) adalah:

P(K)=36=0.5P(K) = \frac{3}{6} = 0.5

Jenis-Jenis Peluang

  • Peluang Empirik – Berdasarkan hasil percobaan nyata.

  • Peluang Teoretik – Berdasarkan perhitungan matematis.

  • Peluang Majemuk – Kombinasi dari dua atau lebih kejadian.


D. Invers

Invers dalam matematika merujuk pada konsep kebalikan dari suatu operasi atau fungsi. Ada beberapa jenis invers yang umum digunakan:

  1. Invers Fungsi – Jika suatu fungsi f(x)f(x) memiliki invers, maka fungsi tersebut dapat dibalik sehingga f1(x)f^{-1}(x) mengembalikan nilai awal. Misalnya, jika f(x)=2x+6f(x) = 2x + 6, maka inversnya adalah f1(x)=x62f^{-1}(x) = \frac{x - 6}{2} 

  2. Invers Matriks – Matriks AA memiliki invers A1A^{-1} jika A×A1=IA \times A^{-1} = I (matriks identitas). Invers matriks digunakan dalam sistem persamaan linear dan berbagai aplikasi lainnya 

  3. Invers Logika – Dalam logika matematika, invers adalah negasi dari suatu pernyataan. Jika pernyataan awal adalah pqp \rightarrow q, maka inversnya adalah ¬p¬q\neg p \rightarrow \neg q 


E. Limit

Limit dalam matematika adalah konsep yang digunakan untuk memahami perilaku suatu fungsi saat variabelnya mendekati nilai tertentu. Limit sering digunakan dalam kalkulus untuk menentukan kekontinuan, turunan, dan integral.

Pengertian Limit

Limit suatu fungsi f(x)f(x) saat xx mendekati suatu nilai cc dinyatakan sebagai:

limxcf(x)=L\lim_{x \to c} f(x) = L

Artinya, saat xx mendekati cc, nilai f(x)f(x) semakin dekat dengan LL.

Jenis-Jenis Limit

  1. Limit Bilangan Real – Nilai fungsi mendekati angka tertentu.

  2. Limit Tak Hingga – Fungsi mendekati nilai yang sangat besar atau kecil.

  3. Limit Sebelah – Limit dari arah kiri atau kanan (limxc\lim_{x \to c^-} dan limxc+\lim_{x \to c^+}).

  4. Limit Tak Tentu – Bentuk seperti 00\frac{0}{0} atau \frac{\infty}{\infty} yang perlu metode khusus untuk dihitung.

Sifat-Sifat Limit

  • Limit Penjumlahan: limxc(f(x)+g(x))=limxcf(x)+limxcg(x)\lim_{x \to c} (f(x) + g(x)) = \lim_{x \to c} f(x) + \lim_{x \to c} g(x).

  • Limit Perkalian: limxc(f(x)g(x))=limxcf(x)limxcg(x)\lim_{x \to c} (f(x) \cdot g(x)) = \lim_{x \to c} f(x) \cdot \lim_{x \to c} g(x).

  • Limit Pecahan: limxcf(x)g(x)=limxcf(x)limxcg(x)\lim_{x \to c} \frac{f(x)}{g(x)} = \frac{\lim_{x \to c} f(x)}{\lim_{x \to c} g(x)}, jika limxcg(x)0\lim_{x \to c} g(x) \neq 0.

Metode Menghitung Limit

  1. Substitusi Langsung – Jika hasilnya tidak tak tentu.

  2. Faktorisasi – Untuk menyederhanakan bentuk fungsi.

  3. Perkalian dengan Bentuk Sekawan – Digunakan untuk limit dengan akar.

  4. Dalil L'Hôpital – Jika bentuknya 00\frac{0}{0} atau \frac{\infty}{\infty}, gunakan turunan.


F. Soal Cerita Penalaran
Soal cerita penalaran adalah jenis soal yang menguji kemampuan berpikir logis dan analitis seseorang dalam menyelesaikan masalah berdasarkan informasi yang diberikan dalam bentuk cerita atau situasi nyata.
ex: Seorang petani memiliki 24 ekor ayam dan 18 ekor bebek. Ia ingin membagi hewan-hewan tersebut ke dalam beberapa kandang dengan jumlah yang sama untuk setiap kandang. Berapa jumlah maksimum kandang yang dapat dibuat? Jawaban: 6 kandang (menggunakan konsep FPB).

Sebuah kereta api berangkat dari stasiun pukul 08:00 dan menempuh perjalanan sejauh 240 km dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam. Pada pukul berapa kereta api tiba di tujuan? Jawaban: 11:00 (menggunakan rumus waktu = jarak/kecepatan).

Simpulan logis adalah kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hubungan yang jelas antara premis-premis yang diberikan. Kesimpulan ini harus mengikuti aturan logika, sehingga tidak ada kontradiksi atau asumsi yang tidak berdasar. Dalam penalaran logis, ada dua pendekatan utama:

  • Penalaran Deduktif – Menarik kesimpulan dari premis umum ke kasus khusus. Contoh: Semua manusia bernapas. Ali adalah manusia. Maka, Ali bernapas.

  • Penalaran Induktif – Menarik kesimpulan dari kasus-kasus khusus untuk membentuk prinsip umum. Contoh: Setiap kali hujan, jalanan menjadi basah. Maka, hujan menyebabkan jalanan basah.

Penalaran analitik adalah proses berpikir yang melibatkan analisis sistematis terhadap informasi untuk menemukan pola, hubungan, atau solusi. Ini sering digunakan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Penalaran analitik mencakup:

  • Identifikasi masalah – Memahami inti dari suatu persoalan.

  • Evaluasi bukti – Menilai informasi yang tersedia secara objektif.

  • Pembuatan kesimpulan – Menyusun solusi berdasarkan analisis yang logis.


G. Pangkat

Pangkat dalam matematika adalah operasi yang melibatkan perkalian berulang suatu bilangan dengan dirinya sendiri. Jika suatu bilangan aa dipangkatkan dengan nn, maka ditulis sebagai:

an=a×a×a×...×a(sebanyak n kali)a^n = a \times a \times a \times ... \times a \quad (\text{sebanyak } n \text{ kali})

Jenis-Jenis Pangkat

  1. Pangkat Positif – Bilangan dikalikan dengan dirinya sendiri sejumlah pangkatnya.

    • Contoh: 23=2×2×2=82^3 = 2 \times 2 \times 2 = 8.

  2. Pangkat Nol – Setiap bilangan yang dipangkatkan nol bernilai 1.

    • Contoh: 50=15^0 = 1.

  3. Pangkat Negatif – Bilangan berpangkat negatif berarti kebalikannya dalam bentuk pecahan.

    • Contoh: 23=123=182^{-3} = \frac{1}{2^3} = \frac{1}{8}.

  4. Pangkat Pecahan – Digunakan untuk menyatakan akar suatu bilangan.

    • Contoh: 912=9=39^{\frac{1}{2}} = \sqrt{9} = 3.

Sifat-Sifat Pangkat

  • Penjumlahan Pangkat: am×an=am+na^m \times a^n = a^{m+n}.

  • Pengurangan Pangkat: am÷an=amna^m \div a^n = a^{m-n}.

  • Perkalian Pangkat: (am)n=am×n(a^m)^n = a^{m \times n}.

  • Perkalian Bilangan Berpangkat: (a×b)n=an×bn(a \times b)^n = a^n \times b^n.

H. Akar

akar adalah operasi yang digunakan untuk mencari bilangan yang, jika dipangkatkan dengan suatu nilai tertentu, menghasilkan bilangan asal. Akar sering ditulis menggunakan simbol (radikal).

Jenis-Jenis Akar

  1. Akar Kuadrat (x\sqrt{x}) – Bilangan yang jika dipangkatkan dua menghasilkan xx.

    • Contoh: 25=5\sqrt{25} = 5 karena 52=255^2 = 25.

  2. Akar Kubik (x3\sqrt[3]{x}) – Bilangan yang jika dipangkatkan tiga menghasilkan xx.

    • Contoh: 273=3\sqrt[3]{27} = 3 karena 33=273^3 = 27.

  3. Akar Pangkat n (xn\sqrt[n]{x}) – Bilangan yang jika dipangkatkan nn menghasilkan xx.

    • Contoh: 164=2\sqrt[4]{16} = 2 karena 24=162^4 = 16.

Sifat-Sifat Akar

  • a×b=a×b\sqrt{a} \times \sqrt{b} = \sqrt{a \times b}

  • ab=ab\frac{\sqrt{a}}{\sqrt{b}} = \sqrt{\frac{a}{b}}

  • (a)2=a(\sqrt{a})^2 = a

  • an=an/2\sqrt{a^n} = a^{n/2}

Merasionalkan Bentuk Akar

Jika akar berada di penyebut pecahan, kita bisa menghilangkannya dengan mengalikan bentuk sekawan. Misalnya:

12×22=22

I. Deret

deret adalah jumlah dari suku-suku dalam suatu barisan bilangan. Jika suatu barisan terdiri dari bilangan a1,a2,a3,a_1, a_2, a_3, \dots, maka deretnya adalah:

Sn=a1+a2+a3++anS_n = a_1 + a_2 + a_3 + \dots + a_n

Jenis-Jenis Deret

  1. Deret Aritmetika – Suku-suku dalam deret memiliki selisih tetap.

    • Contoh: 2+5+8+11+2 + 5 + 8 + 11 + \dots (selisih antar suku = 3).

    • Rumus jumlah suku ke-nn:

Sn=n2(2a+(n1)d)S_n = \frac{n}{2} (2a + (n-1)d)
  1. Deret Geometri – Suku-suku dalam deret memiliki rasio tetap.

    • Contoh: 2+4+8+16+2 + 4 + 8 + 16 + \dots (rasio antar suku = 2).

    • Rumus jumlah suku ke-nn:

Sn=a(1rn)(1r)S_n = a \frac{(1 - r^n)}{(1 - r)}
  1. Deret Tak Hingga – Deret yang jumlah sukunya tidak terbatas.

    • Jika deret geometri memiliki r<1|r| < 1, maka jumlahnya dapat dihitung dengan:

S=a1rS = \frac{a}{1 - r}

Konvergensi dan Divergensi

  • Deret Konvergen – Jika jumlah suku-suku mendekati nilai tertentu.

  • Deret Divergen – Jika jumlah suku-suku terus bertambah tanpa batas.

J. Statistika

Statistika adalah ilmu yang mempelajari cara mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan, dan menyajikan data. Statistika digunakan dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, sains, bisnis, dan pemerintahan.

Jenis-Jenis Statistika

  1. Statistika Deskriptif – Digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, atau ringkasan numerik seperti rata-rata dan median.

  2. Statistika Inferensial – Digunakan untuk membuat kesimpulan atau prediksi berdasarkan sampel data.

K. Persamaan Dua dan Tiga Variable

Sistem Persamaan Linear Dua dan Tiga Variabel (SPLDV & SPLTV) adalah sistem persamaan yang melibatkan dua atau tiga variabel dalam bentuk persamaan linear.

1. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

SPLDV terdiri dari dua persamaan dengan dua variabel, biasanya xx dan yy. Bentuk umumnya:

ax+by=cax + by = c
dx+ey=fdx + ey = f

Metode penyelesaian SPLDV:

  • Metode Grafik – Menentukan titik potong dua garis.

  • Metode Substitusi – Mengubah satu persamaan menjadi bentuk ekspresi dan menggantikan dalam persamaan lain.

  • Metode Eliminasi – Menghilangkan salah satu variabel dengan operasi aljabar.

2. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)

SPLTV terdiri dari tiga persamaan dengan tiga variabel, biasanya x,y,x, y, dan zz. Bentuk umumnya:

ax+by+cz=dax + by + cz = d
ex+fy+gz=hex + fy + gz = h
ix+jy+kz=lix + jy + kz = l

Metode penyelesaian SPLTV:

  • Metode Eliminasi Bertahap – Menghilangkan satu variabel secara bertahap hingga tersisa satu persamaan dengan satu variabel.

  • Metode Substitusi – Mengubah satu persamaan menjadi ekspresi dan menggantikan dalam persamaan lain.

  • Metode Matriks (Gauss-Jordan) – Menggunakan operasi matriks untuk menyelesaikan sistem persamaan.

M. Pertidaksamaan Kuadrat

Pertidaksamaan kuadrat adalah bentuk pertidaksamaan yang melibatkan variabel berpangkat dua. Bentuk umumnya adalah:

ax2+bx+c>0,ax2+bx+c<0,ax2+bx+c0,ax2+bx+c0ax^2 + bx + c > 0, \quad ax^2 + bx + c < 0, \quad ax^2 + bx + c \geq 0, \quad ax^2 + bx + c \leq 0

dengan a0a \neq 0.

Langkah Penyelesaian Pertidaksamaan Kuadrat

  1. Menentukan Akar-Akar Persamaan Kuadrat

    • Selesaikan ax2+bx+c=0ax^2 + bx + c = 0 menggunakan pemfaktoran atau rumus kuadrat.

  2. Membuat Garis Bilangan

    • Letakkan akar-akar pada garis bilangan untuk menentukan interval.

  3. Menentukan Tanda di Setiap Interval

    • Pilih titik uji dari setiap interval dan substitusikan ke dalam pertidaksamaan.

  4. Menentukan Himpunan Penyelesaian

    • Pilih interval yang sesuai dengan tanda pertidaksamaan.

Contoh Soal

Tentukan penyelesaian dari x2x6<0x^2 - x - 6 < 0.

  1. Faktorkan:

(x3)(x+2)<0(x - 3)(x + 2) < 0

Akar-akar: x=3x = 3 dan x=2x = -2.

  1. Garis bilangan:

    • Interval: x<2x < -2, 2<x<3-2 < x < 3, x>3x > 3.

    • Uji tanda:

      • x=3(+)x = -3 \Rightarrow (+)

      • x=0()x = 0 \Rightarrow (-)

      • x=4(+)x = 4 \Rightarrow (+)

  2. Karena pertidaksamaan <0< 0, pilih interval bertanda negatif:

2<x<3-2 < x < 3

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {x2<x<3}\{ x | -2 < x < 3 \}.

N. Persamaan Linear

Persamaan linear adalah persamaan matematika yang memiliki variabel berpangkat satu dan membentuk garis lurus jika digambarkan dalam sistem koordinat Kartesius. Bentuk umum persamaan linear adalah:

ax+b=0ax + b = 0

di mana:

  • aa adalah koefisien variabel,

  • xx adalah variabel,

  • bb adalah konstanta.

Jenis-Jenis Persamaan Linear

  1. Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)

    • Bentuk: ax+b=0ax + b = 0

    • Contoh: 3x+5=03x + 5 = 0x=53x = -\frac{5}{3}.

  2. Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)

    • Bentuk: ax+by=cax + by = c

    • Contoh: 2x+3y=62x + 3y = 6.

  3. Persamaan Linear Tiga Variabel (PLTV)

    • Bentuk: ax+by+cz=dax + by + cz = d

    • Contoh: x+2y+3z=10x + 2y + 3z = 10.

Metode Penyelesaian Persamaan Linear

  • Substitusi – Mengganti satu variabel dengan ekspresi dari persamaan lain.

  • Eliminasi – Menghilangkan satu variabel dengan operasi aljabar.

  • Grafik – Menentukan titik potong dua garis dalam sistem koordinat.


0 Comments